Dwi
Astuti
4EB21
Akuntansi
Internasional
I.
PENGERTIAN
DAN ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Translasi
mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang
ke mata uang lainnya. Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan
laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi
mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan
keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk
perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya
translasi mata uang asing, yaitu:
1.
mencatat
transaksi mata uang asing;
2.
memperhitungkan
efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
3.
berkomunikasi
dengan peminat saham asing.
II.
LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Transaksi mata uang
bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
1.
Kurs
pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi
antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah
tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
2. Kurs pada pasar
forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah
ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada pasar forward
mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu
pasar forward.
3.
Transaksi
kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau
penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
III.
MASALAH
Jika kurs nilai tukar relative
stabil, translasi mata uang tidak akan lebih sukar dari proses translasi satuan
rinci atau kaki menjadi ekuivalennya dalam unit metric. Namun demikian, kurs
nilai tukar jarang sekali stabil. Mata uang Negara –negara industry maju
menemukan nilainya secar bebas dalam pasar mata uang. Nilai tukar yang
berfluktuasi sering khusus terjadi di Eropa Timur, Amerika Latin, dan beberapa
Negara di Asia. Fluktuasi mata uang meningkatkan jumlah nilai tukar translasi
yang dapat digunakan dalam proses translasi dan menimbulkan keuntungan dan
kerugian mata uang asing.
VI. EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS
ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi
yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang
domestic, yaitu:
1.
Kurs
saat ini kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
2. Kurs historis
translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali
didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
3.
Kurs
rata-rata nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis
atau saat ini.
V. TRANSAKSI MATA UANG ASING
Perbedaan
karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi
oleh mata uang asing. Oleh karena itu, transaksi mata uang asing akan muncul
saat perusahaan membeli atau menjual produk yang pembayarannya menggunakan mata
uang asing atau juga saat pinjam-meminjam dengan mata uang asing. Ciri utama
yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesaiannya
dipengaruhi dalam suatu mata uang asing. Jadi, transaksi dalam mata uang asing
terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang dengan
pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing atau ketika perusahaan
meminjam atau meminjamkan dalam mata uang asing. Suatu transaksi mata uang
asing dapat berdenominasi dalam suatu mata uang, tetapi diukur dalam mata uang
yang lain.
Transaksi ada dua (2) yaitu :
1.
Prespektif
Transaksi Tunggal
2.
Prespektif
Dua Transaksi
FAS No. 52 pernyataan
standar akuntansi untuk mata uang asing yang wajib diterapkan di AS mengharuskan
perlakuan berikut ini untuk transaksi mata uang asing:
1.
Pada
tanggal suatu transaksi diakui, setiap aktiva, kewajiban, pendapatan, beban,
keuntungan dan kerugian yang terjadi dari suatu transaksi harus diukur dan
dicatat dalam mata uang fungsional perusahaan yang melakukan pencatatan dengan
menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut.
2.
Pada
setiap tanggal neraca, saldo-saldo tercatat yang berdenominasi dalam suatu mata
uang selain mata uang fungsional perusahaan yang melakukan pencatatan harus
disesuaikan untuk mencerminkan kurs nilai tukar terkini.
VI. PERSPEKTIF TRANSAKSI TUNGGAL
Berdasarkan
perspektif transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar diperlakukan sebagai
penyesuaian terhadap akun-akun transaksi yang awal berdasarkan premis bahwa
suatu transaksi dan penyelesaiannya merupakan suatu peristiwa tunggal.
VII.
PERSPEKTIF TRANSAKSI GANDA
Berdasarkan
perspektif dua transaksi, penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai
peristiwa terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang tersebut.
Penggunaan metode dua transaksi untuk mencatat transaksi dalam mata uang asing.
Keuntungan dan kerugian dari transaksi yang sudah selesai dan belum
diselesaikan dimasukkan dalam penentuan laba. Pengecualian utama terhadap
ketentuan yang terjadi: (1) Penyesuaian nilai tukar berkaitan dengan transaksi
antarperusahaan jangka panjang tertentu dan (2) transaksi tersebut dimaksudkan
dan berfungsi efektif sebagai lindung nilai atas investasi dan komitmen mata
uang asing.
VIII.
TRANSLASI MATA UANG ASING
Perusahaan yang
beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk menyatakan
aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing
menjadi mata uang domestic. Metode translasi ini dapat dikualifikasikan menjadi
dua jenis : metode yang menggunakan kurs translasi tunggal untuk
menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai ekuivalen dalam
mata uang domestic dan metode yang menggunakan berbagai macam kurs.
Sumber:
Choi,
Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010:
Salemba Empat.
http://antilicious.wordpress.com/2012/04/16/resume-akuntansi-internasional-bab-6/
http://alena19.wordpress.com/2012/04/15/bab-6-translasi-mata-uang-asing/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar