nama saya dwi, saya kuliah di salah satu universitas swasta ternama di jakarta-bekasi. saat ini saya sedang kuliah semester akhir. rencananya setelah saya lulus kuliah saya ingin melamar kerja sebagai PNS. namun jika tidak, saya akan melamar kerja dibagian perbankan. dan saya akan mengumpulkan modal karena saya ingin membuka bisnis sendiri.
tidak masalah sih jadi seorang pegawai,tapi kalaunkita bisa menciptakan lapangan kerja dan bermanfaat lebih untuk orang lain kenapa tidak.
Minggu, 27 April 2014
Senin, 14 April 2014
Harmonisasi Akuntansi Internasional
Dwi
Astuti
4EB21
Akuntansi
Internasional
HARMONISASI
AKUNTANSI INTERNASIONAL
A.
Harmonisasi Akuntansi Internasional
Harmonisasi
merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik
tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1.
Standar
akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2.
Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat
berharga dan pencatatan pada bursa efek
3.
Standar
audit Survei Harmonisasi Internasional
B.
Perbedaan Antara Harmonisasi dan Standarisasi
v
Harmonisasi
1)
Proses
untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan
menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam
2)
Tidak
menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua
3)
Tetapi
mengakomodasi beberapa perjanjian dan telah mengalami kemajuan yang besar
secara internasional dalam tahun-tahun terakhir
4)
Hamonisasi
jauh lebih fleksibel dan terbuka
v
Standarisasi
1) Penetapan sekelompok aturan yang kaku
dan sempit
2) Penerapan satu standar atau aturan
tunggal dalam segala situasi
3) Standarisasi tidak mengakomodasi
perbedaan-perbedaan antarnegara
4) Lebih sukar untuk diimpelemntasikan
secara internasional
C. Keuntungn
Harmonisasi Internasional :
Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak
di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi
yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi
alokasi modal.
1. Investor dapat membuat keputusan
investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan
berkurang.
2. Perusahaan-perusahaan dapat
memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
3. Gagasan terbaik yang timbul dari
aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global
yang berkualitas tertinggi.
D. Kritik
atas Standar Internasional
Beberapa pihak mengatakn bahwa penentusn standar
akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah
yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan
menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap
susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat
dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit
dan berbiaya besar.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
1.
Rekonsiliasi
2.
Pengakuan
bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
E. Penerapan Standar Internasional
Standar
akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
1. Perjanjian internasional atau politis
2. Kepatuhan secara sukarela (atau yang
didorong secara professional)
3. Keputusan oleh badan pembuat standar
akuntansi internasional
Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh
organisasi akuntansi professional di Sembilan negara.
Tujuan IASB
adalah
1. Untuk mengembangkan
dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas
tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang
berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2. Untuk mendorong
penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat
Untuk
membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional
dan Pelaporan Keuangan Internasional kearah solusi berkualitas tinggi
Sumber:
http://teorikuliah.blogspot.com/2009/08/harmonisasi-akuntansi-internasional.html
http://dindanang.wordpress.com/2013/04/24/harmonisasi-akuntansi-internasional/
http://nunung-nur.blogspot.com/2011/05/harmonisasi-akuntansi-internasional.html
PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA
I.
DEFINISI PERUBAHAN HARGA
Definisi Perubahan Harga: Untuk
memahami makna istilah perubahan harga (changing
prices), harus dibedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga
spesifik, yang keduanya masuk dalam
istilah perubahan harga itu.
1.
Perubahan harga umum: Suatu
perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan
jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh
keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan
disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi
(deflation).
2.
Perubahan harga spesifik: Perubahan
harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu
yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
II.
LAPORAN
KEUANGAN MEMILIKI POTENSI UNTUK MENYESATKAN SELAMA PERIODE PERUBAHAN HARGA
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar
biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih
tinggi). Ketidak akuratan pengukuran ini mendistorsi.
1.
proyeksi keuangan yang didasarkan
pada data seri waktu historis
2.
anggaran yang menjadi dasar
pengukuran kinerja dan
3.
data kinerja yang tidak dapat
mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan.
Laba yang dinilai
lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
- Kenaikan dalam proporsi pajak
- Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham
- Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
- Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan
terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi
pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja
operasi perusahaan yang dilaporkan. Dalam periode inflasi, pendapatan umumnya
dinyatakan dalam mata uang dengan daya beli umum yang lebih rendah (yaitu daya
beli periode kini), yang kemudian diterapkan terhadap beban terkait. Prosedur
akuntansi yang konvesional juga mengabaikan keuntungan dan kerugian daya beli
yang timbul dari kepemilikan kas (ekuivalennya) selama periode inflasi.
Oleh karena itu, mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit
berguna dilakukan karena :
- Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan.
- Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas masalah tersebut.
- Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.
Meskipun laju inflasi melambat, akuntansi perubahan harga
tetap berguna karena efek kumulatif inflasi yang rendah dalam beberapa waktu
dapat menjadi signifikan.
III.
JENIS-JENIS
PENYESUAIAN INFLASI
Rangkaian
statistik yang bertujuan mengukur perubahan harga umum maupun khusus biasanya
tidak berjalan secara bersamaan. Tiap perubahan harga memiliki pengaruh yang
berlainan terhadap pengukuran posisi keuangan dan kinerja operasional dari
suatu perusahaan dan diterangkan menurut tujuan yang berlainan pula.
1.
Penyesuaian Tingkat Harga Umum: Jumlah mata uang yang
disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut sebagai
mata uang konstan biaya histories atau ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata
uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah nominal.
2.
Penyesuaian Biaya Kini: Model biaya kini berbeda dengan
akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai
berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah
sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode
(tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan
kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
IV.
BADAN STANDAR AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Secara khusus laporan keuangan suatu perusahaan yang
melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah
didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus
disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini
juga berlaku untuk angka terkait dalam periode sebelumnya. Keuntungan atau
kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter
bersih dimasukan kedalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga
harus mengungkapkan :
- Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan.
- Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini.
- Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan.
- Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut.
V.
ISU-ISU
MENGENAI INFLASI
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi diantaranya :
- Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
- Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
- Akuntansi inflasi luar negeri.
- Menghindari fenomena kejatuhan ganda.
VI.
KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN INFLASI
Perlakuan keuntungan dan kerugian pos-pos moneter (yaitu
kas, piutang, dan utang) tergolong kontroversial. Penelitian kami terhadap
praktik di berbagai negara mengungkapkan perbedaan yang penting dalam hal ini.
Di Amerika, keuntungan atau kerugian pos-pos moneter ditentukan dengan
menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan saldo akhir. Serta
transaksi dalam, seluruh aktiva dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka
panjang), angka yang dihasilkan diungkapkan sebagai saldo terpisah. Perlakuan
ini memandang keuntungan dan kerugian pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda
dari jenis pendapatan yang lain.
Sumber:
Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek,International
Accounting, Jakarta: Salemba Empat,2005.
pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files…/32026-7-316349907215.doc
http://antilicious.wordpress.com/2012/04/16/resume-akuntansi-internasional-bab-7/
http://alena19.wordpress.com/2012/04/24/bab-7-pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga/
Translasi Mata Uang Asing (Akuntansi Internasional)
Dwi
Astuti
4EB21
Akuntansi
Internasional
I.
PENGERTIAN
DAN ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Translasi
mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang
ke mata uang lainnya. Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan
laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi
mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan
keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk
perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya
translasi mata uang asing, yaitu:
1.
mencatat
transaksi mata uang asing;
2.
memperhitungkan
efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
3.
berkomunikasi
dengan peminat saham asing.
II.
LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Transaksi mata uang
bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
1.
Kurs
pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi
antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah
tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
2. Kurs pada pasar
forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah
ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada pasar forward
mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu
pasar forward.
3.
Transaksi
kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau
penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
III.
MASALAH
Jika kurs nilai tukar relative
stabil, translasi mata uang tidak akan lebih sukar dari proses translasi satuan
rinci atau kaki menjadi ekuivalennya dalam unit metric. Namun demikian, kurs
nilai tukar jarang sekali stabil. Mata uang Negara –negara industry maju
menemukan nilainya secar bebas dalam pasar mata uang. Nilai tukar yang
berfluktuasi sering khusus terjadi di Eropa Timur, Amerika Latin, dan beberapa
Negara di Asia. Fluktuasi mata uang meningkatkan jumlah nilai tukar translasi
yang dapat digunakan dalam proses translasi dan menimbulkan keuntungan dan
kerugian mata uang asing.
VI. EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS
ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi
yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang
domestic, yaitu:
1.
Kurs
saat ini kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
2. Kurs historis
translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali
didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
3.
Kurs
rata-rata nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis
atau saat ini.
V. TRANSAKSI MATA UANG ASING
Perbedaan
karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi
oleh mata uang asing. Oleh karena itu, transaksi mata uang asing akan muncul
saat perusahaan membeli atau menjual produk yang pembayarannya menggunakan mata
uang asing atau juga saat pinjam-meminjam dengan mata uang asing. Ciri utama
yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesaiannya
dipengaruhi dalam suatu mata uang asing. Jadi, transaksi dalam mata uang asing
terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang dengan
pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing atau ketika perusahaan
meminjam atau meminjamkan dalam mata uang asing. Suatu transaksi mata uang
asing dapat berdenominasi dalam suatu mata uang, tetapi diukur dalam mata uang
yang lain.
Transaksi ada dua (2) yaitu :
1.
Prespektif
Transaksi Tunggal
2.
Prespektif
Dua Transaksi
FAS No. 52 pernyataan
standar akuntansi untuk mata uang asing yang wajib diterapkan di AS mengharuskan
perlakuan berikut ini untuk transaksi mata uang asing:
1.
Pada
tanggal suatu transaksi diakui, setiap aktiva, kewajiban, pendapatan, beban,
keuntungan dan kerugian yang terjadi dari suatu transaksi harus diukur dan
dicatat dalam mata uang fungsional perusahaan yang melakukan pencatatan dengan
menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut.
2.
Pada
setiap tanggal neraca, saldo-saldo tercatat yang berdenominasi dalam suatu mata
uang selain mata uang fungsional perusahaan yang melakukan pencatatan harus
disesuaikan untuk mencerminkan kurs nilai tukar terkini.
VI. PERSPEKTIF TRANSAKSI TUNGGAL
Berdasarkan
perspektif transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar diperlakukan sebagai
penyesuaian terhadap akun-akun transaksi yang awal berdasarkan premis bahwa
suatu transaksi dan penyelesaiannya merupakan suatu peristiwa tunggal.
VII.
PERSPEKTIF TRANSAKSI GANDA
Berdasarkan
perspektif dua transaksi, penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai
peristiwa terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang tersebut.
Penggunaan metode dua transaksi untuk mencatat transaksi dalam mata uang asing.
Keuntungan dan kerugian dari transaksi yang sudah selesai dan belum
diselesaikan dimasukkan dalam penentuan laba. Pengecualian utama terhadap
ketentuan yang terjadi: (1) Penyesuaian nilai tukar berkaitan dengan transaksi
antarperusahaan jangka panjang tertentu dan (2) transaksi tersebut dimaksudkan
dan berfungsi efektif sebagai lindung nilai atas investasi dan komitmen mata
uang asing.
VIII.
TRANSLASI MATA UANG ASING
Perusahaan yang
beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk menyatakan
aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing
menjadi mata uang domestic. Metode translasi ini dapat dikualifikasikan menjadi
dua jenis : metode yang menggunakan kurs translasi tunggal untuk
menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai ekuivalen dalam
mata uang domestic dan metode yang menggunakan berbagai macam kurs.
Sumber:
Choi,
Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010:
Salemba Empat.
http://antilicious.wordpress.com/2012/04/16/resume-akuntansi-internasional-bab-6/
http://alena19.wordpress.com/2012/04/15/bab-6-translasi-mata-uang-asing/
Langganan:
Postingan (Atom)